Pesona Kota Tua yang jadi Idola | Liburan kali ini kita jalan-jalan ke kota tua di Jakarta,
yup di karenakan ramai pengunjung, kota tua juga sebuah tempat wisata yang merupakan
wisata edukasi untuk anak-anak dan juga kita orang tua. Kota Tua Jakarta adalah lokasi kecil
di Jakarta yang dahulu dimaksud Batavia Lama. Lokasi ini mempunyai luas
1, 3 km. persegi melewati Jakarta Utara serta Jakarta
Barat (Pinangsia, Taman Sari serta Roa Malaka. Ada apa saja sih di
kota tua ? yuk sedikit bercerita sedikit ulasan sesuai yang saya kunjungi yah…Ke
kota tua tenang saja Gratis ko.. kamu tinggal bayar parkir kendaraan aja jika
berkunjung..dan bekal uang jajan yang banyak..siapa tau iseng-iseng ingin makan
cemilan dan juga makan –makanan lainnya.
- · Museum wayang
Sesampai di sana kami segera menuju Museum
Wayang. Kami pergi bareng sepupu-sepupu dan juga ipar-ipar . Keluar dari
Museum Wayang sekitaran jam 16. 30 WIB kami mulai keliling ruang wisata
kota tua ini.
- · Perpustakaan taman Fatahilah
Persis di samping kanan tak jauh dari
Museum Wayang ada Perpustakaan Taman Fatahillah. Perpustakaan mini
ini di buat begitu simpel dengan tenda besar yang membuat
perlindungan semua ruang perpustakaan. Di sini ada sebagian kursi untuk pengunjung yang
menginginkan membaca ditempat. Buku di sini memanglah tak dapat dipinjam untuk dibawa
pulang seperti perpustakaan biasanya. Koleksi buku yang ada sedikit, rack buku
ukuran kecil yang tampak juga cuma terdapat banyak. Rasa-rasanya seperti
perpus dadakan saja Selain Perpustakaan Taman Fatahillah ada Tourism
Information Servicessebagai pusat info untuk beberapa pengunjung. Silakan bertanya disana untuk tahu semakin
banyak beberapa tempat seru di sekitaran Kota Tua bahkan
juga di semua lokasi ibukota. Langsung cuss main ke tengah ruang Kota
Tua.
- · Hiburan dari para seniman
Kami menjumpai sebagian seniman berbayar yang memberi seru situasi.
Banyak boneka raksasa berkostum yang sekarang ini tengah hits serta beberapa pesulap yang ‘nongkrong’
di sebagian titik. Masihlah penasaran, “Bagaimana langkah si
pesulap berkostum Aladin itu dapat melayang yah? ”
·
Sepeda Ontel
Nah ini yang jadi incaran kami karena merasa sudah agak
lelah sedikit. Sepeda ontel adalah satu diantara ikon di Kota
Tua mulai sejak th. 2000-an. Kesempatan ini ontel yang kami temui telah didandani
cantik. Harga sewa yang di tawarkan Rp. 20, 000 per 30 menit
dengan beragam pilihan warna bila anda menginginkan berkeliling sembari sepedaan
atau cuma jadikan objek photo.
- · Meriam tangan wanita
Untuk kali ini saat kita melihat meriam tersebut dari
beberapa ipar ada yang sedikit senyum-senyum,…lho apaan sih.. Cobalah cermati photo meriam Kota
Tua dekat Museum Fatahillah, can you spot something weird? Dahulu saat pertama
kalinya ke sini saya tak memerhatikannya, kesempatan
ini saya lihat ada yang aneh namun unik.
Benar, bentuk tangan wanita dengan memakai gelang serta posisi
ibu jari yang diapit pada telunjuk serta jari tengah.
Apa artinya? No..No..jangan berpikir aneh yah.. J Akhirnya rasa penasaran
muncul dengan maksud apa sih arti gambar tangan tersebut. Dan ternyata ..Sesudah bertanya pada
Mr. Google, nyatanya artinya sebagai ”simbol keyakinan serta kesuburan”
sekalian untuk menghina tentara Belanda yang disebut musuh
Portugis waktu itu. Oh I see..
Dari sisi histori, meriam ini di buat di Macao untuk benteng Portugis di Malaka, sebelumnya pada akhirnya diambil oleh pihak Belanda. Dari segi spiritual, konon beritanya meriam itu diakui mempunyai kemampuan gaib. Dulu orang-orang kerap menyimpan sesajen di meriam ini, berdoa supaya cepat memperoleh pasangan atau keturunan.
Saat hendak pulang menuju parkiran, saya luangkan singgah sebentar
ke Toko Merah. Bangunan ini terdapat di Jl. Kali Besar No. 11
Jakarta Barat tepatnya ada di tepian Muara Ciliwung.Dari sisi histori, meriam ini di buat di Macao untuk benteng Portugis di Malaka, sebelumnya pada akhirnya diambil oleh pihak Belanda. Dari segi spiritual, konon beritanya meriam itu diakui mempunyai kemampuan gaib. Dulu orang-orang kerap menyimpan sesajen di meriam ini, berdoa supaya cepat memperoleh pasangan atau keturunan.
- Toko merah
Toko Merah adalah satu diantara cagar budaya di Kota Jakarta. Jaman
dulu di th. 1700-an tempat ini pernah jadi rumah Gubernur
Jenderal von Imhoff. Diberi nama Toko Merah lantaran memanglah berperan sebagai satu toko punya warga
Cina, Oey Liauw Kong. Semua bangunannya di dominasi warna merah terlebih di
bagian depan sebagai ciri khas bangunan ini. Nyatanya sangat
banyak pilihan hiburan berwisata di Kota Tua Jakarta. Dengan cuma modal cost parkir anda dapat enjoy sekalian belajar histori dengan
fun waktu menggunakan saat akhir minggu. Kapan ada saat kami bakal singgah lagi.
banyak museum yang belum pernah di
singgahi seperti Museum Seni Rupa serta Keramik dan Museum
Bahari. Nah untuk lengkap info kota tua Jakarta, di bawah ini alamat
yang bisa anda catat sebagai bekal jika ingin menuju ke sana. Silahkan.- Aneka museum
Baca juga : Info 15 tempat wisata di jakarta
Dari pemaparan di atas adalah tempat yang di kunjungi secara aktualnya..namun sebenarnya masih banyak lagi tempat yang kita kunjungi. Nah berikut ini yang harus di share kepada anda tempat yang sesuai ada di Kota Tua, dan memang wajib anda kunjungi satu persatu. Apa saja sih itu semuanya ?
Museum Histori Jakarta/Museum Fatahillah ( museum ini sudah kita kunjungi )
Tak diragukan lagi, gedung Museum Histori Jakarta atau Museum Fatahillah adalah ikon paling utama lokasi kota Tua Jakarta. Gedung yang dulunya adalah balaikota ini pertama kalinya didirikan pada th. 1626 oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen serta di bangun kembali ke th. 1707 oleh Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. Di saat lantas, gedung seluas 1300 mtr. persegi ini adalah pusat pemerintahan VOC sebelumnya geser ke lokasi Weltevreden pada saat Hindia Belanda. Koleksi yang dipamerkan di museum ini diantaranya tiruan peninggalan masa Tarumanegara serta Pajajaran di Jakarta, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, furniture antik, keramik, gerabah, prasasti serta patung. Dibagian bawah museum ada sisa penjara bawah tanah yang dulunya pernah dipakai untuk menawan tokoh-tokoh pejuang Indonesia seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, serta tokoh yang lain.
Tak diragukan lagi, gedung Museum Histori Jakarta atau Museum Fatahillah adalah ikon paling utama lokasi kota Tua Jakarta. Gedung yang dulunya adalah balaikota ini pertama kalinya didirikan pada th. 1626 oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen serta di bangun kembali ke th. 1707 oleh Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. Di saat lantas, gedung seluas 1300 mtr. persegi ini adalah pusat pemerintahan VOC sebelumnya geser ke lokasi Weltevreden pada saat Hindia Belanda. Koleksi yang dipamerkan di museum ini diantaranya tiruan peninggalan masa Tarumanegara serta Pajajaran di Jakarta, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, furniture antik, keramik, gerabah, prasasti serta patung. Dibagian bawah museum ada sisa penjara bawah tanah yang dulunya pernah dipakai untuk menawan tokoh-tokoh pejuang Indonesia seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, serta tokoh yang lain.
- Taman Fatahillah ( ini sudah kita tengok )
Lapangan Fatahillah terdapat di depan gedung Museum Histori Jakarta serta adalah sisi dari halaman bangunan Museum Fatahillah. Di lapangan ini ada keran air yang konon datang dari jaman VOC. Disini juga ada meriam si Jagur yang begitu populer.
Stasiun Kereta Api Kota
Stasiun Kota atau yang di kenal dengan Stasiun Beos usai di bangun pada th. 1929 serta diresmikan segera oleh gubernur jenderal pada saat itu, A. C. D. de Graeff. Stasiun ini adalah stasiun paling besar di Indonesia serta didesain oleh arsitek Frans Johan Louwrens Ghijsels.
- Museum Wayang ( Sudah kita kunjungi )
Museum Wayang terdapat tak jauh dari Museum Fatahillah serta semula adalah gereja bernama De Oude Hollandsche Kerk. Pada th. 1732 gedung ini diperbaiki serta ditukar namanya jadi De Nieuwe Hollandse Kerk. Pada th. 1975, bangunan ini resmi dipakai sebagai museum wayang yang menunjukkan bermacam wayang serta boneka dari semua dunia.
Museum Seni Rupa serta Keramik
Museum ini terdapat di seberang Museum Fatahillah serta memajang bermacam jenis keramik dari semua Indonesia serta dunia. Awalannya, bangunan museum ini adalah Kantor Dewan Kehakiman Kastil Batavia yang di bangun pada th. 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda.
- Museum Bank Mandiri ( Belum sempet masuk nih )
Tak jauh dari Museum Fatahillah ada satu lagi museum yang menarik untuk dikunjungi yakni Museum Bank Mandiri. Museum yang menunjukkan bermacam benda yang terkait dengan dunia perbankan. Pengunjung dapat juga nikmati keindahan interior serta eksterior bangunan yang dulunya adalah kantor Nederlandsche Handel-Maatschappij ini.
- Museum Bank Indonesia ( Ini juga belum sempet )
Museum Bank Indonesia terdapat di samping Museum Bank Mandiri serta adalah sisa gedung De Javasche Bank. Museum ini menunjukkan debut Bank Indonesia dari saat ke saat serta benda-benda bersejarah yang terkait dengan keuangan.
- Museum Bahari
Museum Bahari terdapat di samping muara Sungai Ciliwung serta dulunya adalah gudang VOC yang di bangun mulai th. 1652. Mulai sejak jadikan museum pada th. 1977, gedung ini menunjukkan koleksi benda bersejarah yang terkait dengan dunia maritim.
- Pelabuhan Sunda Kelapa
Pernah jadi pelabuhan utama pada saat Hindu-Budha serta Hindia-Belanda, pelabuhan Sunda Kelapa ini hanya adalah satu pelabuhan nelayan kecil. Pelabuhan ini layak dikunjungi lantaran adalah cikal akan kota Jakarta.
Sebelumnya diambil oleh Kerajaan Demak, Sunda Kalapa atau Kalapa dulunya adalah pelabuhan paling utama Kerajaan Pajajaran serta Tarumanagara yang kuasai lokasi Jawa Barat serta Jakarta saat ini.
Baca juga : Info lokasi wisat kuliner jakarta
- Glodok
Glodok telah ditempati oleh golongan Tionghoa mulai sejak saat VOC. Mulai sejak tidak berhasilnya pemberontakan warga Tionghoa pada th. 1740 serta timbulnya larangan untuk mereka untuk berada didalam tembok kota, Glodok jadikan perkampungan resmi warga Tionghoa oleh VOC. Mulai sejak waktu itu, lokasi Glodok berkembang jadi lokasi pecinan serta pusat perdagangan.
Alamat Kota Tua Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No. 1, Kota
Jakarta Barat
Ticket masuk : Gratis
Parkir mobil Rp. 10, 000
Jam operasional
Semua museum : 09. 00-15. 00 WIB
Ruang Kota Tua : Terbuka umum tanpa ada jadwal
Jl. Taman Fatahillah No. 1, Kota
Jakarta Barat
Ticket masuk : Gratis
Parkir mobil Rp. 10, 000
Jam operasional
Semua museum : 09. 00-15. 00 WIB
Ruang Kota Tua : Terbuka umum tanpa ada jadwal